Komisi VII Minta PT. Antam Lakukan Pendekatan Kepada Masyarakat
18-02-2009 /
KOMISI VII
Terkait dengan banyaknya pertambangan tanpa izin (Peti) yang dilakukan oleh masyarakat, Anggota Komisi VII DPR Nizar Dahlan (F-BPD) meminta PT. Aneka Tambang (Antam) untuk melakukan pendekantan kepada masyarakat agar menghentikan kegiatan pertambangan tanpa izin tersebut. Hal itu ditegaskan Nizar saat Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VII dengan PT. Antam yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana (F-PD) di DPR, Rabu (18/2).
“Saya minta ada pendekatan yang dilakukan Antam kepada masyarakat yang melakukan kegiatan pertambangan tanpa izin, karena sekarang banyak masyarakat yang melakukan pertambangan tersebut,†tegas Nizar.
Nizar juga mengingatkan agar PT. Antam terus meningkatkan factor keamanan dalam kegiatan pertambangan. Menurut Nizar, faktor kecelakaan di pertambangan akan mengurangi citra PT. Antam yang selama ini dinilai baik.
Mengenai corporate social responsibility (CSR), Anggota Komisi VII lainnya Burhanudin Burmaras (F-PD) meminta agar PT. Antam dapat memberikan kesempatan kepada para pelajar yang berasal dari daerah-daerah terpencil seperti Papua untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dengan memberikan kesempatan itu, menurutnya PT. Antam berarti telah berkontribusi dalam memajukan dunia pendidikan bagi para pelajar yang berasal dari daerah pedalaman. “Berilah mereka kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi, karena saya yakin PT. Antam memiliki keuntungan yang sangat besar dari kegiatan pertambangan,†pinta Burmaras.
Menanggapi hal tersebut, Dirut PT. Antam, Alwinsyah Loebis menjelaskan, PT. Antam telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada para tokoh masyarakat dimana pertambangan liar dilakukan untuk mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lagi mengulangi perbuatan pertambangan tanpa izin.
PT. Antam menurut Alwinsyah juga terus berupaya mengurangi jumlah pelaku Peti melalui berbagai pendekatan seperti sosialisasi kepada masyarakat atas bahaya Peti, mengingat kegiatan Peti menggunakan merkuri yang merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan menimbulkan kerusakan di kawasan pertambangan liar.
Menganai kegiatan CSR, Alwinsyah mengatakan, program CSR di Antam dilakukan pada empat area yakni well being, nature, social, dan economic. “Pola perencanaan diimplementasikan dalam bentuk pola trimitra yang melibatkan perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat,†jelas Alwinsyah.
Dalam rangka merealisasikan salah satu program BUMN Peduli, PT. Antam telah melakukan pendistribusian paket sembako sampai dengan bulan September 2008 sebanyak 14.541 paket, yang didistribusikan di daerah Pomala, Maluku Utara, Pongkor, Cikotok, Cilacap, Jakarta, dan Kijang.(ol)